Tips Mengajari Anak Kesopanan

sopan santun
sopan santun

Menjadi pribadi yang sopan santun berawal dari didikan orang tua sejak dini. Mangajarkan kesopanan mulai dari usia anak balita. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan hal – hal sederhana terlebih dahulu seperti membudayakan terima kasih dan minta maaf kepada orang lain.

Dalam kehidupan berkeluarga, seluruh orang tua menginginkan anaknya tumbuh dengan pribadi yang memiliki sopan santun dan baik. Karena hal itu dapat membanggakan orang tua dan dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Sebagian orang tua memberikan segala hal yang mereka punya untuk menyenangkan anak. Padahal hal itu tidak selalu baik bagi seorang anak. Harus ada pembiasaan – pembiasaan yang diajarkan oleh orang tua dalam mengajari anak mengenai kesopanan seperti yang dicontohkan oleh Vera Itabiliana seorang psikolog.

  1. Mangajarkan kesopanan mulai dari usia anak balita. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan hal – hal sederhana terlebih dahulu seperti membudayakan terima kasih dan minta maaf kepada orang lain.
  2. Orang tua bisa menjadi figur panutan dalam melakukuan hal – hal positif. Dengan melihat orang tua maka harapannya si kecil mengikuti perbuatan – perbuatan positif tersebut.
  3. Contoh perilaku santun pun dapat diajarkan pada anak melalui dongeng. Dongeng sebelum tidur menjadi salah satu media untuk menerangkan kepada anak bahwa sopan santun sangat penting di junjung tinggi dalam kehidupan. Karena kesopanan membuat seseorang di hargai dan di segani oleh orang lain.
  4. Orang tua jangan ragu untuk membeikan apreisasi pada prestasi yang telah anak dapatnya. Prestasi itu bukan hanya nilai raport yang baik saja, tetapi mengapresiasi si kecil ketika mau meminta maaf ketika dia salah, atau mengapresiasi ketika dia rela membagi harta miliknya untuk membantu orang lain. Jenis apresiasi pun bermacam – macam, bisa dalam bentuk pujian atau dalam bentuk memberikan si kecil hadiah. Hal itu bisa membuat anak senang dan ingin melakukan kebaikan – kebaikan lagi di waktu yang akan datang.
  5. Cobalah untuk melibatkan anak dalam proses interaksi sosial sesering mungkin. Contohnya mengajak anak ketika berkunjung kepada tetangga atau kepada teman, mintalah pendapat saat akan memutuskan sesuatu menyangkut keluarga, Saat berkunjung ke tetangga atau teman, orang tua dapat mempraktekan sikap sopan santun terhadap orang lain Maka dengan sendirinya anak bisa melihat sikap orang tua nya saat berinteraksi dengan orang lain.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *