Berita Politik Terkini: Si Trump yang Tantrum, Shutdown Diperpanjang

Shutdown akan kembali diperpanjang hingga pekan depan. Menyusul tidak ditemukannya kata sepakat antara Trump dan parlemen AS terkait dana tembok perbatasan

Berita politik terkini mengetengahkan kabar dari tanah negara adidaya Amerika Serikat yang mengalami penutupan layanan pemerintahan alias shutdown. Kebijakan shutdown dilakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, seiring dengan kengototannya mendapat dana pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko.

Berita politik terkini di Amerika menunjukkan tensi tinggi seiring tidak ditemukannya kata sepakat antara Trump dengan parlemen dan politisi Demokrat berkenaan dana pembangunan tembok perbatasan. Trump meminta dana sebesar 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 73 triliun, yang akan mulai digunakannya untuk memenuhi janji kampanyenya tahun 2016. Trump berkehendak untuk mendirikan tembok perbatasan sebagai bagian dari kebijakan imigrasinya yang ketat.

Pengajuan dana Trump hanya mendapat balasan sebesar 1.3 miliar dollar AS atau setara Rp 19 triliun saja. Membuatnya mengambil langkah berupa ancaman bakal menutup perbatasan AS-Meksiko. Ancaman tersebut seperti biasa dilontarkan sang presiden melalui media sosial Twitter.

”Kami akan menutup perbatasan selatan jika Demokrat tak mau memberi dana pembangunan dan mengubah undang-undang imigrasi konyol ini,” cuitnya pada 28 Desember 2018 kemarin.

Ancaman penutupan perbatasan ini sendiri sudah pernah didengungkan Trump pada bulan November lalu. Ia merasa berkepentingan untuk menutup perbatasan jika otoritas aparat AS kehilangan kendali atau terjadi huru-hara. Yang akhirnya berujung pada bentrokan antara ratusan imigran Amerika Tengah dengan aparat, beberapa hari kemudian.

Status shutdown sendiri diprediksi bakal diperpanjang hingga pekan depan. Mengakibatkan para pegawai 9 dari 15 badan pemerintahan dan kementerian tidak mendapatkan upah. Ratusan ribu pegawai negeri AS harus rela dirumahkan atau mengalami furlough (bekerja tanpa digaji). Shutdown di pengujung tahun 2018 ini merupakan kali ketiga yang dialami penduduk AS, sepanjang pemerintahan Donald Trump.

Presiden Trump sendiri cukup memiliki kepercayaan diri bahwa ia tidak akan terjerat pemakzulan (impeachment). Seperti hasil wawancaranya dengan Reuters yang dikutip New York Post (11/12/2018), Trump mengatakan bahwa kecil kemungkinan seseorang yang berjasa besar akan dilengserkan. Trump sendiri menyatakan bahwa, ia sama sekali tidak terpengaruh pada isu pemakzulan tersebut. Bahkan bisa jadi jika impeachment dirinya benar, bakal ada pemberontakan dari rakyat AS.

Saat ini, sang presiden nyentrik tersebut juga sedang mengalami pemeriksaan hukum terkait skandal perselingkuhannya dengan model Playboy Karen McDougal dan aktris porno Stormy Daniels. Sekaligus juga isu intervensi Rusia pada pemilihan presiden 2016 lalu, yang melibatkan tim kampanyenya.

Presiden ke-45 AS tersebut terus membuat kondisi berita politik terkini yang sensasional, yang tak urung juga berimbas pada kondisi perekonomian dunia dan Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *