Memilih Cincin Pertunangan Berlian: Lambang Cinta Abadi

Bertunangan bisa dikatakan sebagai salah satu tahap yang juga sama pentingnya dengan pernikahan. Pada saat Anda dan pasangan bersepakat untuk bertunangan, perkara memilih cincin bisa jadi masalah yang cukup besar. Salah satu yang cukup familiar di kalangan dua insan yang ingin naik ke tahapan yang lebih tinggi setelah berpacaran adalah memilih solitaire engagement ring. Cincin pertunangan satu ini bisa dikatakan sebagai cincin paling diminati walau modelnya yang sangat sederhana.

Solitaire engagement ring adalah cincin pertunangan dengan mata berlian solitaire. Maka, tentu saja berlian yang diikat pada ring hanya berlian tunggal. Walaupun hanya satu saja, jelas tidak akan mengurangi citarasa klasik yang dituangkan dalam desain yang elegan. Dengan beragam pilihan variasinya, cincin satu ini tetap menjadi pilihan utama untuk sebuah hari yang istimewa.

Setidaknya, ada dua alasan yang melatarbelakangi pemilihan wedding rings dari Miss Mondial dan Mondial. Pertama, tampilannya yang indah dengan dilengkapi kilauan berlian tunggal yang berkualitas. Cutting, colour, clarity, dan carat menjadi salah satu pelengkap cincin perkawinan yang melambangkan hubungan yang everlasting.

Kedua, berlian sering dikatakan sebagai simbol cinta yang tak lekang oleh waktu. Seperti diketahui, elemen yang paling keras di bumi adalah berlian. Maka, batu mulia satu ini akhirnya dianggap mewakili lambang cinta yang abadi dan tidak tergerus oleh waktu.

Solitaire engagement ring
Solitaire engagement ring

Sejarah Cincin Pertunangan Solitaire

Menilik berlian yang dianggap mewakili simbol dari sebuah hubungan yang kokoh dan abadi, tentu menjadi lebih menarik jika mengetahui tentang sejarah datangnya kepercayaan tersebut. Terhitung sejak abad pertengahan, cincin sudah biasa diberikan dalam acara yang penting. Namun, kala itu, pemberian cincin berlian bukanlah hal yang sakral, tapi lebih kepada kebiasaan yang berlangsung secara turun-temurun.

Pada tahun 1900 an, sebuah perusahaan bergerak di bidang pertambangan sekaligus perdagangan berlian terbesar di masanya, yang berhasil menciptakan sebuah nilai baru dalam kehidupan sosial kala itu. Hal itu diawali dengan banjirnya penemuan berlian di wilayah Afrika Selatan. Hukum ekonomi berlaku, ketika suatu barang menjadi lebih mudah diperoleh, maka harganya akan mengalami penurunan. Tentu saja hal ini berakibat pada omset perusahaan yang menurun drastis.

Demi menanggulangi hal tersebut, dibentuklah opini di dalam masyarakat bahwa berlian merupakan sebuah komoditas perhiasan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Tidak lama, berlian kemudian dikaitkan dengan ritual pertunangan. Pertunangan menjadi lebih bermakna dan ‘wah’ ketika berlian menjadi tanda pengikat di antara mereka yang dimabuk asmara. Bahkan, konon, di masa itu jika perempuan tidak mendapatkan berlian ketika melakukan pertunangan, ia dianggap tidak beruntung.

Ujungnya, di tahun 1947, perusahaan itu kemudian berhasil menciptakan slogan kampanye ‘Diamond are Forever’. Sejak itulah berlian kemudian menjadi lambing cinta yang sungguh-sungguh dan abadi. Slogan tersebut bahkan tetap tertanam hingga hari ini. Semakin besar dan berkualitas berlian terikat pada sebuah cincin, diyakini memberikan doa dan harapan yang luar biasa pada sebuah hubungan.

Untuk mendapatkan cincin pernikahan yang sesuai, tentu saja Anda harus melakukan banyak survey ke toko-toko perhiasan. Hal ini untuk memastikan kualitas berlian dan bahan cincinnya tidak mengecewakan. Tentu saja akan sangat menyedihkan jika di kemudian hari cincin pertunangan atau cincin perkawinan tersebut mengelupas atau bahkan berubah warna.

Apa pun pilihan wedding rings yang akan dipakai dalam kegiatan sakral, jangan lupa untuk memilihnya bersama pasangan Anda. sebab, cincin itulah yang akan menjadi pengikat Anda berdua, selain rasa cinta yang tidak pernah berubah dan setia sampai kapanpun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *